5 Tips Memilih Sepatu Lari yang Tepat untuk Pemula

Salah satu perlengkapan penting saat berlari adalah sepatu lari. Sepatu khusus ini penting karena bisa menjaga kaki berlari dengan nyaman dan mengurangi kemungkinan cedera. Karena itu, memilih sepatu yang tepat untuk kaki menjadi bagian penting olahraga berlari. Dalam hal ini, ada beberapa tips yang bisa Zolekawan terapkan saat memilih sepatu lari. Berikut hasil rangkuman Zoleka.

1.Pahami bagian sepatu

Seperti benda-benda lainnya, sepatu terdiri dari berbagai bagian yang penting untuk diketahui. Hal ini karena beberapa bagiannya bisa memengaruhi kaki Anda saat berlari. 

Menurut Planet Sport, bagian sepatu bisa dibagi menjadi 3 bagian utama, antara lain outsole, midsole, dan upper. Outsole adalah sol paling bawah dari sepatu yang bergesekan langsung dengan tanah atau permukaan. Tidak hanya itu, outsole juga berfungsi untuk memperkuat daya cengkram. Pilihan outsole berbeda sesuai dengan jenis trek berlari Anda. 

Midsole sendiri berada di antara upper dan outsole. Bagian ini memiliki fungsi penting untuk memberikan bantalan dan melindungi kaki dari benturan. Dalam beberapa sepatu olahraga tertentu,midsole juga dibuat untuk memberikan dukungan daya pantul. Untuk pelari, sepatu dengan bantalan yang empuk adalah pilihan terbaik untuk berlari dengan nyaman. 

Upper sendiri merupakan bagian teratas sepatu yang berfungsi untuk membungkus semua bagian kaki. Bagian ini terdiri dari banyak bagian lain, seperti Heel Counter, Hell Tab, collar, tongue, toe box, dan lain-lain. Fungsi Upper adalah untuk melindungi kaki faktor luar seperti panas, debu, sinar matahari, dan lain-lain. 

Sepatu yang baik adalah sepatu dengan upper yang tipis, ringan, cepat kering, lentur, tahan lama, dan menjaga kaki mudah bernapas. Salah satu bagian Upper yang penting dalam memilih sepatu lari adalah Toe Box. Kata ini mengacu pada ruang antara jari kaki dengan ujung sepatu. Sebaiknya bagian ini diberi jarang sekitar satu ibu jari untuk kenyamanan saat beraktivitas.

 

2. Pahami cara lari 

Berdasarkan bentuk telapak kaki Anda, ada 3 jenis mekanisme lari yang disebut pronasi. Pronasi menggambarkan gerakan telapak kaki menekuk saat kaki bergulir. Pronasi terbagi menjadi pronasi normal (normal arch), low arch, dan high arch.  

Menurut Hello Sehat, telapak kaki dengan pronasi low arch (pronasi berlebihan) biasanya disebut kaki rata karena kakinya menekuk lebih dalam. Kondisi ini menyebabkan bagian dalam sepatu lebih cepat aus. Saat berdiri, kaki terlihat seperti “V.” Sebaliknya jika pronasi kurang (high arch), kaki akan menguncup ke dalam seperti bentuk “V” terbalik. Kedua bentuk kaki tidak normal ini bisa membuat kaki nyeri saat berlari. Karena itu, penting untuk memilih sepatu yang tepat.

 

3. Kenali trek berlari

Tempat berlari yang berbeda akan memengaruhi jenis sepatu dan outsolenya. Karena itu, Anda juga bisa memilih sepatu berdasarkan trek berlari Anda. Secara umum, ada tiga jenis sepatu lari yang bisa Anda pilih:

  • Road running shoes untuk Anda yang berlari di permukaan keras seperti aspal dan trotoar. Midsole sepatu biasanya lebih tebal untuk meredam benturan dari permukaan. 
  • Trail running shoes untuk Anda yang suka trek menantang naik turun bukit atau jalanan yang penuh batu, lumpur, dan akar. Pastikan sol anti-slip dan berbahan khusus untuk menjaga kestabilan dan perlindungan.
  • Cross-training shoes cocok untuk Anda yang suka berlari di gym atau latihan crossfit. Bisanya sol lebih tebal untuk menjaga keseimbangan saat berlari di atas treadmill.

 

4. Sesuaikan dengan berat badan

Berat badan juga berpengaruh ke sepatu karena semakin tinggi berat badan, semakin besar tekanan ke kaki. Tidak hanya itu, ukuran kaki juga semakin lebar sehingga benturan ke permukaan pun semakin besar. Jadi bila berat Anda di atas normal, pilih sepatu dengan sol yang tebal untuk meredam benturan tersebut saat lari. 

 

5. Tips saat membeli sepatu

Selain hal-hal di atas, berikut ada tips-tips lan dari Hello Sehat dan Bola.com yang bisa Anda terapkan saat membeli sepatu.

  • Beli sepatu di malam hari karena saat itu, telapak kaki sudah melebar karena berjalan seharian. 
  • Pastikan sepatu nyaman dipakai. Tidak perlu memilih sepatu yang satu ukuran di atas. Selama jemari kaki Anda bisa bergerak dalam sepatu, artinya sepatu itu sudah pas. Bila tidak bisa, pilih satu ukuran di atasnya. 
  • Pastikan bantalan sepatu empuk, jahitan upper rapi, dan sol kuat. 
  • Pilih sepatu sesuai kemampuan ekonomi Anda karena akan memengaruhi kualitasnya. Selain itu, sepatu lari juga harus diganti rutin setelah 480 - 560 km untuk menghindari cedera.

 

Itulah tadi 5 tips memilih sepatu lari yang bisa Anda terapkan. Pastikan memilih sepatu yang tepat agar berlari pun menjadi olahraga yang nyaman dan bebas cedera. Selamat memilih sepatu.