Keseruan Sekolah Bersama di “Beling”Keseruan Sekolah Bersama di Program Belajar Keliling "Beling"

Di tengah pandemi seperti ini, hidup terasa lebih sulit dengan banyaknya ancaman dan halangan dalam beraktivitas. Namun itu tidak menghentikan langkah untuk berbagi kebahagiaan ke lebih banyak orang. Salah satunya dengan membagikan ilmu ke anak-anak jalanan. Zoleka bersama dengan Fresh Kids Care baru saja membuka program Belajar Keliling atau Beling.

Hari Rabu, 4 Agustus kemarin adalah hari pertama dibukanya program sekolah keliling ini. Di hari itu, 8 orang tim Zoleka termasuk Bu Irene selaku Founder Zoleka bersama dengan Pak Budi Sukses (atau biasa dipanggil Busuk) dari Fresh Kids Care ikut bersiap di Kota Bandung. Ada dua lokasi yang menjadi tempat belajar para anak-anak, yakni di Caringin dan Parompong, Bandung.

Sekolah pagi diadakan di Caringin. Di tempat ini, ada banyak rombongan sampah yang menjadi sumber penghasilan pemulung. Selain itu, ada juga warga kurang mampu yang tinggal dekat sana. Tempat ini dipilih Pak Busuk sendiri karena prihatin ada banyak anak-anak yang putus sekolah.

Umumnya ada dua hal yang menyebabkan hal ini. Pertama, orang tua mereka kehilangan pekerjaan di masa pandemi sekarang dan tidak ada sumber pendapatan lagi. Kedua, mereka juga kesulitan mengakses bahan belajar online karena tidak bisa membeli paket internet atau tidak punya gadget. Karena kedua hal ini, keluarga pun memutuskan untuk berhenti sekolah saja.

Pak Busuk bersama tim Zoleka tiba di lokasi pada jam setengah 6 pagi. Saat itu langit masih belum terang, hanya ada samar-samar cahaya mentari pagi mewarnai awan menjadi jingga. Kakak-kakak sudah menyiapkan kelas belajar. Ada meja-meja kecil, papan tulis, dan peralatan belajar lainnya. Sekitar pukul 6 pagi, anak-anak mulai berdatangan dan proses belajar pun dimulai.

Anak-anak duduk di atas alas yang disediakan. Di depan mereka adalah meja kecil untuk menulis dan botol tumbler yang dibagikan oleh Bu Irene. Untuk memulai belajar hari ini, dilakukan pemanasan dengan bernyanyi sambil senam. Semua anak mengikuti gerakan yang diajarkan oleh Pak Busuk. Setelah itu adalah sesi belajar yang lebih serius.

Kali ini, cara belajar dilakukan dengan membagi anak-anak berdasarkan tingkat pendidikannya. Dari 9 anak yang hadir, ada 3 kelompok yang dibagi, yaitu tingkat PAUD, SD, dan SMP. Tim Beling juga menyebar untuk mengajar di tiap kelompok. Anak PAUD diajak menggambar, sedangkan anak SD belajar menulis dan membaca. Materi SMP lebih susah lagi, yaitu bahasa Inggris.

Setelah selesai, anak-anak memasuki sesi terakhir, yaitu belajar sambil bermain. Salah satu permainannya adalah mengenali warna dalam bahasa Inggris. Anak-anak bertepuk tangan dan mendengarkan instruksi Bahasa Inggris dari Pak Busuk untuk menunjuk warna di sekitarnya. Tidak terasa matahari sudah tinggi, waktu makan siang pun tiba. Kakak-kakak relawan membagikan makan siang yang sudah disiapkan oleh Fresh Kids Care.

Keseruan Sekolah Bersama di “Belajar Keliling”

Di penghujung hari pertama sekolah, Bu Irene mendapat kejutan dari anak-anak. Saat Ibu Irene berbicara di depan kelas, tiba-tiba Pak Busuk bersama ibu orang tua murid datang dengan kado dan kue. Anak-anak langsung menyanyikan lagu Happy Birthday dengan serempak dan berkata, “Selamat Ulang Tahun Ibu Irene, God Bless You.”

Ibu Irene merasa terharu dan ikut membagikan hadiah untuk anak-anak. Banyak goodie bag disiapkan tim Zoleka untuk semua anak yang hadir dalam Beling. Setelah itu selesailah sesi pertama hari itu. Para guru dan relawan sekolah keliling harus bersiap-siap lagi untuk sesi kedua di siang hari.

Yang berbeda kali ini, tim Beling akan menjemput anak-anak untuk dibawa ke tempat belajar. Begitu pukul 12, mobil pun berangkat lagi ke Jalan Citepus. Di sana anak-anak jalanan, pengamen, dan pengemis yang tinggal di sana sudah siap untuk berangkat. Nantinya selesai belajar, anak-anak akan diantar kembali ke rumah.

Rumah-rumah di sini sangat kecil. Rumah dengan ukuran 4 x 6 meter bisa saja ditinggali oleh 6 orang. Namun apa daya, yang penting ada tempat berlindung dari matahari dan hujan.

Sesi belajar siang diadakan di Parompong dengan latar tanaman hijau. Cara belajar juga sama dengan sesi pagi. Kali ini dari 11 anak yang hadir, hanya 2 kelompok yang terbagi. Anak-anak PAUD dan TK berkumpul bersama untuk menggambar. Anak-anak SD belajar membaca dan berhitung. Setelah selesai makan, murid-murid naik ke mobil dan diantar pulang. Hari pertama Beling pun selesai.

Keseruan Sekolah Bersama di “Belajar Keliling”

Sekolah keliling akan dilakukan setiap hari, dari hari Senin hingga Jumat. Berbeda dengan pertemuan pertama, untuk selanjutnya akan dibagi per hari berdasarkan tingkat pendidikan. Setelah PPKM, tim juga akan mencoba menjemput anak dari tempat yang lebih jauh dan membawa mereka ke lokasi belajar yang lebih dekat. Memang Parompong terlalu jauh, tetapi sepi menjadikannya alternatif cocok untuk PPKM saat ini.

Program Beling akan terus dilanjutkan tanpa batas waktu. Bagi Bu Irene, anak-anak adalah aset negara, “Kalau aset itu tidak dipelihara, maka aset itu akan rusak.” Karenanya sekolah keliling akan terus berjalan di Bandung dan akan mengumpulkan lebih banyak anak-anak lagi. Semua agar mereka bisa mendapatkan pendidikan dan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Tidak hanya Zoleka dan Fresh Kids Care yang akan membantu semua anak-anak jalanan ini. Zolekawan juga bisa ikut bergabung karena Zoleka membuka kesempatan berbagi untuk semua orang. Semua produk di sini bisa membantu lebih banyak anak jalanan mendapatkan kesempatan mengubah hidup mereka lewat pendidikan.