Waspada! 5 Kesalahan dalam Berlari yang Sering Dilakukan

Meski lari sudah menjadi salah satu olahraga yang banyak dilakukan, namun ternyata masih ada banyak kesalahan dalam berlari yang bisa ditemukan. Kepopuleran lari tidak hanya karena mudah dilakukan di daerah perkotaan, tetapi juga karena ada banyak jenis acara lari bersama yang populer saat ini. Misalnya night run, color run, dan lain-lain.

Berlari memang terdengar mudah, tetapi dalam praktiknya tetap ada banyak kesalahan yang bisa terjadi. Akibatnya pun bisa beragam, mulai dari cedera ringan hingga harus istirahat lama sebelum bisa berlari lagi. Untuk menghindarinya, yuk cermati 5 kesalahan dalam berlari  yang sering ditemui ini.

 

1.Mengutamakan Kecepatan daripada Daya Tahan

Saat Anda berlari terlalu cepat di awal, stamina juga akan habis lebih cepat. Dalam 20 menit saja, Anda sudah bisa terengah-engah. Selain itu, menurut Hello Sehat, bila lari terlalu cepat dan terlalu jauh, pelari pemula bisa mengalami cedera tulang kering atau shin splints. Selain itu, lutut dan ligamen paha juga bisa terimbas resiko cedera.

Karena itu, menghemat energi di sesi awal berlari pun menjadi hal penting. Berlarilah dengan kecepatan yang konsisten dan jangan terburu-buru menyelesaikan trek. Tidak hanya itu, jangan juga menaikan jarak trek dengan terlalu cepat. Sebaiknya tidak lebih dari 10% tiap minggunya. 

 

2. Tidak pemanasan 

Tidak pemanasan sebelum berlari adalah salah satu kesalahan dalam berlari yang bisa berakibat fatal. Bahkan cedera yang dialami bisa sembuh lama. Menurut Hello Sehat, tidak pemanasan bisa berakibat nyeri lambung, ketegangan otot di awal mulai berlari, hingga menurunkan motivasi berlari. Karena itu, pemanasanlah dengan benar, terutama bila berlari lebih dari satu jam. 


3. Memilih sepatu yang salah

 

Sepatu adalah perlengkapan penting dalam berlari. Bantalan sepatu lari yang lebih tebal misal membantu mengurangi resiko cedera. Namun bila sepatunya tidak cocok dengan jenis dan gaya berlari, hal ini justru juga bisa menyebabkan cedera di kaki, terutama di engkel. Karena itu, pilihlah sepatu yang tepat untuk Anda. Selain itu, hindari juga memakai sepatu lari yang lama. Hal ini karena bantalannya sudah lebih tipis dan tidak bisa lagi efektif melindungi kaki. Disarankan untuk mengganti sepatu lari setelah dipakai berlari 480 hingga 560 km.

 

4. Tidak rilex/tegang 

 

Ketegangan otot juga bisa menyebabkan berlari tidak lagi efektif. Hal ini bisa membuat Anda lebih cepat lelah karena tidak lagi efisien. Untuk itu, setiap kali berlari, periksalah bagian tubuh mata yang tegang, misalnya di bagian atas tubuh, dan coba untuk rileks. Ingat, pelari yang santai adalah pelari yang efisien.

 

5. Tidak memakai apparel yang tepat

 

Selain sepatu, apparel lainnya juga penting. Misalnya baju. Sebaiknya sesuaikan baju dengan kondisi cuaca di daerah saat berlari. Usahakan jangan terlalu tebal ataupun terlalu terbuka. Hindari juga memakai baju yang berlapis-lapis agar berlari lebih ringan. 

Selain itu, media online Greeners juga mengutip ada banyak akibat buruk bila memakai baju yang terlalu berlapis saat berlari. Peneliti dari University of Wales menemukan bahwa berolahraga dalam kondisi kepanasan bisa menyebabkan stress, mengurangi kinerja olahraga, hingga membuat sistem kekebalan tubuh menurun.

Itulah 5 kesalahan dalam berlari yang sering ditemui. Apakah Zolekawan juga secara tidak sadar melakukannya? Ayo diperbaiki agar olahraga lari pun menjadi lebih nyaman dan efektif.